Shalat Tarawih

Senin, 21 Oktober 2013 0 komentar

Banyak umat Islam yang ingin mengetahui tata cara, bacaan niat dan doa sholat tarawih dan witir yang paling tepat. Seringkali, di lingkup masyarakat tertentu, tata caranya berbeda dengan masyarakat yang lain. Manakah yang benar? Manakah yang sesuai syariat? Apakah tata cara, niat, atau doa yang selama ini kita tuturkan, ternyata salah?

Salat Tarawih
Salat Tarawih adalah salat malam yang dilakukan pada bulan Ramadhan, yang pada bulan lain disebut salat tahajud. Hukumnya sunnat muakkad, penting bagi muslim lelaki dan perempuan. Salat tarawih ini dapat dilakukan sendiri, dapat pula berjamaah. Secara umum, kita melakukannnya ba’da salat isya. Dalam ketentuan, salat tarawih dapat dilakukan dalam rentang waktu sesudah isya’ hingga terbit fajar (atau waktu subuh).

Jumlah Rakaat
Dalam praktik sehari-hari, kita kadang melihat ada jamaah yang salat tarawih 20 rakaat, ada pula yang hanya 8 rakaat. Mana yang benar? Tidak ada keterangan pasti tentang jumlah rakaat ini. Semua dikembalikan pada keyakinan masing-masing. Tidak ada yang lebih utama, antara yang 8 atau yang 20. Karena, yang dinilai Allah adalah kekhusyukan kita dalam salat, bukan jumlah salat kita.
Mengenai berapa rakaat yang dilakukan dalam setiap salam, kita juga sering melihat perbedaan. Ada yang dua rakaat salam, ada pula yang empat rakaat salam. Kedua-keduanya diperkenankan. Namun, yang lebih utama adalah yang dua rakaat salam, sesuai sabda Rasulullah saw., “salat malam adalah dua rakaat-dua rakaat” (H.R. Bukhari dan Muslim).

Niat Salat Tarawih
Niat salat tarawih cukup diucapkan di dalam hati saja. Tidak ada anjuran untuk melafalkannya, apalagi bila pelafalan tersebut mengganggu jamaah lain. Ingatlah, yang paling utama adalah niat tulus beribadah karena Allah.
Adapun niat salat tarawih dua rakat adalah sebagai berikut:

 "Ushalli sunnatat taraawiihi rak’ataini (ma’muman/imaaman) lillahi ta’aalaa”
Artinya: Aku niat shalat Tarawih dua rakaat (menjadi ma’mum/imam) karena Allah Ta’ala.

Doa Shalat Tarawih
Dzikir berjamaah di antara jeda salat tarawih, tidak ada tuntunannya dari Rasulullah saw. Yang tepat, dzikir tersebut dilakukan perseorangan, tanpa perlu ada yang memimpin. Mengenai doa setelah tarawih atau di sela-sela tarawih, tidak ada tuntunan dari Rasulullah tentang doa tersebut.

0 komentar:

Posting Komentar

 

©Copyright 2011 Cara-Ne