Indonesia kembali kehilangan sosok ustad yang bisa menentramkan hati pendengarnya kertika berdakwah, setelah kemaren bangsa ini juga kehilangan sosok orang yang bisa menentramkan hati pendengarnya KH. Zainudin MZ.
Bangsa ini sangat membutuhkan ustad-ustad atau Kiyai seperti mereka yang bisa membuat hati merasa tenang setelah jenuh melihat pejabat-pejabat publik yang melakukan hal-hal aneh mementingkan dirinya sendiri seperti korupsi, kita juga sering disuguhi tawuran antar kampong dimana-mana, tawuran anak sekolah, demo yang anarkis, hingga berita tentang penyelewengan agama oleh eyang subur yang di fatwakan MUI. Tentu hari ini, 26 April bangsa ini sangat kehilangan sosok Ustaz Jeffry Al Buchori, yang telah membuat hati merasa tentram setelah mendengar ceramah-ceramahnya membuat jiwa kembali kepada jalan yang benar yang sebelumnya selalu dipasoki dengan hawa-hawa negatif yang keluar dari kejenuhan umum.
Kita semua tau bahwa Mati, Rizki, dan Jodoh serta takdir itu sudah ada yang mengaturnya yaitu Allah, S.W.T namun kembali kepada ayat alquran surat Ar-Rad ayat 11.
....إِنَّ اللَّهَ لا يُغَيِّرُ مَا بِقَوْمٍ حَتَّى يُغَيِّرُوا مَا بِأَنْفُسِهِمْ ....
Artinya: “Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum kecuali kaum itu sendiri yang mengubah apa apa yang pada diri mereka ” .
Sudah jelas bahwa Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum apabila mereka tidak mengubah nasibnya sendiri, kalau kita melihat permasalahan yang membelit negeri ini, tentu kita membayangkan bagaimana semrawutnya negeri ini, setiap hari kita ditontonkan hukum yang tidak adil, korupsi, dan akhir-akhirn ini adalah siswa yang menjadi korban Ujian Nasional akibatnya banyak yang depresi, frustasi dll sungguh memilukan.
Kita memang tidak akan menuduh mana yang benar dan mana yang salah, namun yang jelas yang harus diubah pada negeri ini adalah sistem yang baik dan sistem yang baik itu didasari dari kebersihan hati kita, kita tidak bisa menyalahkan pemerintah, kita juga tidak bisa menyalahkan siapa saja. yang harus disalahkan adalah diri kita, seberapa banyak kita berguna bagi bangsa dan seberapa jauh kita mengubah nasib kita sendiri.
Kejadian dipagi ini harus menjadi pelajaran bagi kita dan didalam pelajaran ini kita harus mengambil hikmah apakah selama ini kita sudah hidup seperti yang Allah S.W.T sukai atau bahkan kita selama ini hidup seperti yang tidak disukai oleh Allah S.W.T yang bisa menilai kita adalah orang lain dan yang perlu kita perbaiki adalah terus-menerus memperbaiki diri kita sendiri terus dan terus berbuat baik itulah jalan agar bangsa ini baik.
Sekian semoga ocehan saya pagi ini bermanfaat dan menjadikan renungan buat kita semua.serta menjadi tolak ukur kita dalam menyikapi sesuatu.
0 komentar:
Posting Komentar