Awalnya Irdham hanya hobi membuat sambal botolan untuk dirinya sendiri yang gemar makan makanan rasa pedas. Karena banyak pesanan dari teman dan saudara, pria berusia 26 tahun ini kemudian memutuskan menjalankan bisnis sambal botolan yang menurutnya cukup potensial untuk dikembangkan.
Meskipun baru berjalan lima bulan, atau tepatnya didirikan Maret 2011 lalu, sambal botolan yang dia beri nama "Hell Yeah Chili Paradise" ini sudah banyak dikenal kawula muda di wilayah Jabodetabek dan Bandung.Irdham memang melirik pangsa pasar dari kalangan muda yang hobi kuliner dan traveling.
“Sambal siap saji ini memang di-packaging modern dan berjiwa muda yang segar dan lebih tampil gaya, saya memasarkan produk tersebut ke lingkungan kampus yang sebagian besar tinggal di kosan,”kata Irdham.
Pria bernama lengkap Irdham Arbina Nurdiansyah ini mengakui sambal yang dijualnya tersebut dimasaknya langsung di rumahnya di Bandung, Jawa Barat. Dengan dibantu dua karyawan,Irdham meracik sambal tersebut seminggu sekali dengan takaran untuk 150 botol.
“Dibuat seminggu sekali karena sambal ini hanya tahan satu Minggu. Jadi ketika dibuat, langsung dijual kepada pembeli yang telah memesan,” ujarnya.
Lulusan Institut Teknologi Harapan Bangsa, Bandung tersebut mengatakan saat ini produknya telah beredar di beberapa kota di Indonesia seperti Medan,Balikpapan,Palu, Malang, dan Bali.
Dengan penjualan rata-rata 600 botol per bulan,Irdham menjual sambal botolan Hell Yeah melalui situs jejaring sosial Facebook, Lockerz, dan Twitter. “Saya ingin membawa Hell Yeah itu menjadi tren anak-anak muda agar membawa sambal tradisional, itu kenapa saya memilih kemasan kaca yang ramping dan bisa dibawa ke mana-mana,” jelas Irdham.
Pada awalnya, sambal botolan yang dibuatnya sempat dibanding- bandingkan dengan produk sejenis yang berasal dari Kota Surabaya.Namun, pria kelahiran 16 Februari 1985 ini memastikan produk yang dipasarkannya tersebut berbeda dengan produk yang telah ada.
Menurutnya, sambal Hell Yeah itu memiliki konsep sambal goang yang khas dari Jawa Barat. Irdham menjual sambal botolan Hell Yeah dengan tiga rasa yang berbeda, yaitu rasa orisinal yang superpedas, rasa jeruk limau, dan rasa udang segar.Ketiganya dijual dengan kemasan yang praktis untuk dibawa, dan hanya ada satu ukuran yaitu satu botol berukuran 100 gram.
Untuk rasa orisinal dan jeruk limau harga yang dibanderol Rp25.000 per botol, sedangkan rasa udang lebih mahal yaitu Rp30.000. “Harga tersebut belum termasuk biaya kirim, sebagian besar pembeli masih menyukai rasa orisinal yang lebih pedas dan khas, sedangkan rasa udang dan jeruk limau cukup disukai untuk mencoba variasi rasa lain,”akunya.
Per bulannya,anak pertama dari dua bersaudara ini mengaku mampu memperoleh pendapatan hingga Rp18 juta dari usaha yang digelutinya tersebut. Padahal,modal awal membuka usaha sambal botolan Hell Yeah,Irdham hanya menghabiskan uang Rp500.000 untuk membeli bahan baku berupa cabai, bawang, minyak goreng,dan kemasan botolnya.
Menurut Irdham, dirinya sengaja tidak memasarkan sambal botolan Hell Yeah ke supermarket atau toko karena dia ingin berinteraksi langsung dengan pembeli produknya. Dengan demikian, akan ada pendekatan secara personal dari reseller utama yang dia sebut Iblis Penebar Racun.
Dia memang menyebarkan produknya berdasarkan sistem multilevel marketing (MLM) dari satu penjual hingga berapa penjual di bawahnya. Ketika ditanya apa suka-duka berwirausaha sambal botolan, sarjana desain komunikasi visual ini mengaku belum menemukan kesulitan yang besar dalam memasarkan produknya.
Namun demikian, Irdham hingga saat ini masih memutar otak untuk mencari solusi bagaimana membuat sambal botolan yang lebih tahan lama, tanpa menggunakan bahan kimia. “Banyak konsumen yang mengeluhkan sambal botolan Hell Yeah ini tidak tahan lama saat dibawa, saya hanya memberi solusi setelah digunakan harus disimpan di dalam kulkas, jadi bisa tahan lama hingga seminggu lebih,”kata dia.
Irdham menjelaskan, yang membedakan produk sambal botolan Hell Yeah dibandingkan produk lainnya, dia memastikan yaitu keunggulannya pada bahan baku yang selalu lebih segar dan tidak menggunakan bahan pengawet buatan. “Kemasannya juga menarik dan nggak malu-maluin kalau dibawa saat kumpul bareng teman-teman,”tambahnya.
Dia tidak memungkiri dirinya berani menjalankan usaha produk sambal botolan ini, karena di pasaran sedang terkenal keripik pedas yang juga laris manis dengan penjualan produk melalui sistem MLM. Namun karena enggan mengikuti tren yang sudah ada, Irdham menjual sambal botolan yang menurutnya lebih menjanjikan secara bisnis.
“Semua orang saat ini memasarkan produk keripik pedas atau keripik setan. Saya harus membuat sesuatu yang baru, dan terciptalah sambal botolan Hell Yeah Chili Paradise,”jelas pria kelahiran Bandung itu.
Berawal dari Umpatan
Setelah memutuskan untuk membuka usaha bisnis sambal botolan pada Maret 2011 lalu,pria yang sekarang genap berusia 26 tahun ini masih harus melakukan survei untuk memutuskan nama apa yang tepat diberikan pada produk yang dijualnya.
Sempat tercetus untuk memberikan berbagai macam pilihan nama, hingga suatu ketika Irdham mendapat ide untuk memberi nama Hell Yeah Chili Paradise. “Hell Yeah itu biasa digunakan anak muda zaman sekarang untuk menyatakan suatu hal seru,dan secara harfiah artinya neraka yang mencerminkan panas,karena segmen produknya untuk kawula muda. Jadi,nama ini saya rasa cocok untuk mewakili produk sambal botolan yang saya pasarkan, ”kata Irdham panjang lebar.
Saat ditanya target dan cita-citanya ke depan,pria berbadan kurus tinggi ini berharap produk yang dipasarkannya bisa dijual hingga luar negeri. Dengan demikian, dirinya bisa mempromosikan kekayaan warisan kuliner Nusantara, yaitu melalui penjualan produk sambal tradisional botolan ini.
Selain serius menggarap usaha produksi sambal botolan Hell Yeah, saat ini Irdham juga berkutat dalam bisnis lainnya, yaitu clothing line untuk desain kaus ataupun baju salah satu Distro di Bandung, Jawa Barat.Pada waktu senggangnya, pria yang masih betah melajang ini juga menjadi pelatih Thai boxing di Kota Kembang tersebut.
“Saya juga ingin membuka usaha restoran sendiri, pastinya dengan konsep dan pilihan menu yang berbeda di antara restoran yang ada saat ini, sekarang masih dalam tahap persiapan,namun sekarang masih harus berkonsentrasi pada sambal botolan Hell Yeah,”pungkasnya. (heru febrianto) (Koran SI/Koran SI/wdi)
0 komentar:
Posting Komentar